Manajemen memori merupakan salah satu bagian terpenting dalam sistem operasi. Karena adanya keterbatasan memori, diperlukan suatu strategi dalam menangani masalah ini. Salah satu cara yang paling banyak digunakan adalah penggunaan memori virtual. Bahkan kebanyakan sistem operasi telah menerapkan cara ini untuk mengatasi keterbatasan memori. Dengan memori virtual, memori tampak lebih besar daripada ukuran yang sebenarnya.
Dengan memori virtual kita bisa mendapatkan
1.ruang alamat yang besar
Sistem operasi membuat memori terlihat lebih besar daripada ukuran memori sebenarnya. Memori virtual bisa beberapa kali lebih besar daripada memori fisiknya.
2.Pembagian memori fisik yang adil
Manajemen memori membuat pembagian yang adil dalam pengalokasian memori antara proses-proses.
3.Perlindungan
Memori manajemen menjamin setiap proses dalam sistem terlindung dari proses-proses lainnya. Dengan demikian, program yang crash tidak akan mempengaruhi proses lain dalam sistem tersebut.
4.Penggunaan memori virtual bersama
Memori virtual mengijinkan dua buah proses berbagi memori diantara keduanya, contohnya dalam shared library. Kode library dapat berada di satu tempat, dan tidak dikopi pada dua program yang berbeda.
Pada Linux, memori fisik dan memori virtual dibagi menjadi bagian-bagian yang disebut page. Page ini memiliki ukuran yang sama besar. Tiap page ini punya nomor yang unik, yaitu Page Frame Number (PFN). Untuk setiap instruksi dalam program, CPU melakukan mapping dari alamat virtual ke memori fisik yang sebenarnya.
Cara untuk menghemat memori fisik adalah dengan hanya meload page virtual yang sedang digunakan oleh program yang sedang dieksekusi. Teknik dimana hanya meload page virtual ke memori hanya ketika program dijalankan disebut demand paging.
Jika memori fisik tiba-tiba habis dan proses ingin memindahkan sebuah page ke memori, sistem operasi harus memutuskan apa yang harus dilakukan. Sistem operasi harus adil dalam mambagi page fisik dalam sistem diantara proses yang ada, bisa juga sistem operasi menghapus satu atau lebih page dari memori untuk membuat ruang untuk page baru yang dibawa ke memori. Cara page virtual dipilih dari memori fisik berpengaruh pada efisiensi sistem.
Linux menggunakan tehnik page aging agar adil dalam memilih page yang akan dihapus dari sistem. Ini berarti setiap page memiliki usia sesuai dengan berapa sering page itu diakses. Semakin sering sebuah page diakses, semakin muda page tersebut. Page yang tua adalah kandidat untuk di-swap.
Memori virtual mempermudah proses untuk berbagi memori saat semua akses ke memori menggunakan tabel page. Proses yang akan berbagi memori virtual yang sama, page fisik yang sama direference oleh banyak proses..
Desainer dari CPU dan sistem operasi berusaha meningkatkan kinerja dari sistem. Disamping membuat prosesor, memori semakin cepat, jalan terbaik adalah manggunakan cache.
Berikut ini adalah beberapa cache dalam manajemen memori di linux:
1.Page Cache
Digunakan untuk meningkatkan akses ke image dan data dalam disk. Saat dibaca dari disk, page dicache di page cache. Jika page ini tidak dibutuhkan lagi pada suatu saat, tetapi dibutuhkan lagi pada saat yang lain, page ini dapat segera diambil dari page cache.
2.Buffer Cache
Page mungkin mengandung buffer data yang sedang digunakan oleh kernel, device driver dan lain-lain. Buffer cache tampak seperti daftar buffer. Contohnya, device driver membutuhkan buffer 256 bytes, adalah lebih cepat untuk mengambil buffer dari buffer cache daripada mengalokasikan page fisik lalu kemudian memecahnya menjadi 256 bytes buffer-buffer.
3.Swap Cache
Hanya page yang telah ditulis ditempatkan dalam swap file. Selama page ini tidak mengalami perubahan setelah ditulis ke dalam swap file, maka saat berikutnya page di swap out tidak perlu menuliskan kembali jika page telah ada di swap file. Di sistem yang sering mengalami swap, ini dapat menghemat akses disk yang tidak perlu.
Linux membuat tabel-tabel fungsi untuk loading program, memberikan kesempatan kepada setiap fungsi untuk meload file yang diberikan saat sistem call exec dijalankan. Pertama-tama file binari dari page ditempatkan pada memori virtual. Hanya pada saat program mencoba mengakses page yang telah diberikan terjadi page fault, maka page akan diload ke memori fisik.
::Source http://bebas.vlsm.org
Pengaturan Memori pada LINUX
Seberapa aman LinUx dari ViruS???
Banyak kalangan berpendapat bahwa dibandingkan dengan sistem operasi windows, sistem operasi Linux lebih aman dari serangan virus. Sebenarnya apa yang membuat Linux mendapat predikat sistem operasi ter-aman?dan benarkah Linux memang aman dari virus??
Dari beberapa sumber yang saya peroleh, untuk sumber pertama yang berpendapat bahwa Linux aman dari virus mengemukakan alasan bahwa ada 3 hal yang menjadikan Linux aman dari virus komputer.
Pertama adalah karena jumlah virus yang dibuat untuk Linux sangat jauh lebih sedikit dibandingkan virus untuk sistem operasi lainnya, seperti Windows. Mikko Hyppönen, seorang pakar virus dunia, menyebutkan bahwa jumlah virus Linux di dunia ini hanya sekitar 30 virus. Jumlah ini sangat sedikit sekali bila dibandingkan dengan virus Windows yang mencapai sekitar 140.000 virus dan jumlahnya terus bertambah seiring banyaknya orang yang berminat untuk membuat virus Windows. Dilihat dari jumlahnya yang sangat banyak ini, tidak berlebihan apabila virus komputer yang ada sekarang disebut sebagai Virus Windows, bukan virus komputer.
Kedua yang menjadikan Linux jarang sekali dijamah oleh virus adalah prosedur akses di Linux yang tidak mengizinkan pengguna (user) melakukan log masuk (log in) sebagai root, atau yang dikenal juga dengan administrator, melainkan hanya sebagai pengguna biasa. Hal ini menjadikan Linux sangat sulit untuk disusupi dan dikendalikan oleh virus. Berbeda dengan Windows yang memungkinkan pengguna masuk dengan memiliki hak akses sebagai administrator. Keadaan ini tentu saja membuat virus komputer sangat mudah untuk menyusupi dan mengambil alih komputer.
Yang ketiga adalah karena sistem operasi ini dikenal dengan perkembangannya yang sangat cepat. Wajar saja apabila jumlah virus yang menginfeksinya sangat sedikit sekali karena sebelum sebuah virus diselesaikan oleh pembuatnya, sistem operasi yang akan diinfeksinya sudah berganti teknologi sehingga tidak memungkinkan untuk diinfeksi. Selain itu, karena didukung oleh banyak orang dan komunitas di seluruh dunia, Linux juga mampu memperbaiki celah-celah keamanannya dalam waktu singkat. Sehingga apabila ada virus yang menginfeksinya, sangat kecil kemungkinannya untuk bisa menyebar dan merusak sistem yang ada.
Dari 3 hal di atas, Linux ternyata tidak dapat dikatakan 100% bebas virus. Namun setidaknya lebih aman dari serangan virus dibandingkan dengan Windows.
:: Source ==>> berbagai blog dan comment ::