Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Tugas TOU

Hukum permintaan dan penawaran meliputi faktor-faktor yang mempengaruhi, harga keseimbangan, faktor-faktor yang bisa menggeser kurva penawaran dan permintaan.

1. Pengertian
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan pengertian penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.
Contoh permintaan adalah di pasar tradisional yang bertindak sebagai permintaan adalah pembeli sedangkan penjual sebagai penawaran. Ketika terjadi transaksi antara pembeli dan penjual maka keduanya akan sepakat terjadi transaksi pada harga tertentu yang mungkin hasil dari tawar menawar yang cukup lama.

2. Hukum
- Hukum Permintaan, menyatakan bahwa permintaan itu berbanding terbalik dengan harga. Jadi semakin tinggi harga, permintaan (konsumen) akan semakin sedikit. Semakin rendah harga maka semakin tinggi / banyak permintaan.
- Hukum Penawaran, menyatakan bahwa penawaran berbanding lurus dengan harga. Jadi semakin rendah harga maka penawaran akan sedikit dan semakin tinggi harga, maka akan semakin banyak penawaran yang diberikan.

3. Harga Keseimbangan (Equilibrium)
Adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli dan penjual di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga. Sehingga terjadilah transaksi antara penjual dan pembeli.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kurva permintaan dan penawaran

1. Permintaan
- Perubahan pendapatan konsumen
- Perubahan harga barang pengganti
- Perubahan harga barang komplementer
- Perubahan cita rasa konsumen
- Perkiraan harga di masa depan
- Banyaknya kebutuhan konsumen

2. Penawaran
- Biaya produksi dan teknologi yang digunakan
- Tujuan Perusahaan
- Pajak
- Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
- Prediksi / perkiraan harga di masa depan
- Berubahnya harga input variabel
- Perubahan produktivitas sumber daya yang digunakan



Konsep elastisitas dalam ekonomi (elastisitas harga, elastisitas silang, elastisitas pendapatan)


Pengertian elastisitas secara umum adalah suatu penggambaran mengenai perubahan yang terjadi terhadap jumlah permintaan (elastisitas permintaan) atau penawaran (elastisitas penawaran) dimana perubahan tersebut disebabkan oleh perubahan faktor – faktor yang mempengaruhi kedua hal tersebut (permintaan / penawaran).

1. Elastisitas Harga (permintaan)

Adalah perubahan jumlah permintaan akibat perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan perbadingan dari persentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya.

Hasil akhir dari elastisitas tersebut memberikan 3 kategori :
a. Apabila perubahan harga (ΔP) mengakibatkan perubahan yang lebih besar dari jumlah barang yang diminta (Δ Q), disebut dengan elastisitas yang elastis (elastic), dimana besar koefisiennya adalah lebih besar dari satu (Eh >1). Bentuk kurva permintaannya lebih landai. [ % ΔP < % Δ Q].
b. Apabila persentase perubahan harga (% ΔP) sama besarnya dengan persentase perubahan jumlah barang yang diminta (% Δ Q), disebut dengan elastisitas yang unity (unitari), dimana besar koefisiennnya adalah sama dengan satu (eh=1), bentuk kurva permintaannya membentuk sudut 45 derajat dari titik asal [% ΔP = % Δ Q].
c. Apabila persentase perubahan harga (% ΔP) mengakibatkan perubahan kenaikan jumlah barang yang diminta (% Δ Q) yang lebih kecil,disebut dengan elastisitas yang in elastic dimana besar keofisiennya lebih kecil dari satu (Eh<1). Bentuk kurva permintaannya lebih curam[ % ΔP > % Δ Q].

Tanda elastisitas selalu negatif, karena sifat hubungan yang berlawanan tadi, maka disepakati bahwa elastisitas harga ini benar indeksnya/koefisiennya dapat kurang dari, sama dengan, dan lebih besar dari satu serta merupakan angka mutlak (absolute), sehingga permintaannya dapat dikatakan :
- Tidak elastisitas (in elastic)
- Unitari (unity) dan
- Elastis (elastic)

Ada beberapa faktor yang menentukan elastisitas harga permintaan :
- Tersedia atau tidaknya barang pengganti di pasar
- Jumlah pengguna/tingkat kebutuhan dari barang tersebut
- Jenis barang dan pola preferensi konsumen
- Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga/periode waktu penggunaan barang tersebut.
- Kemampuan relatif anggaran untuk mengimpor barang

Elastisitas akan besar jika :
- terdapat banyak barang subsitusi yang baik
- harga relatif tinggi
- ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain

Elastisitas umumnya akan kecil jika :
- benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain
- barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga yang rendah.
- Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang substitusi yang baik sedangkan barang tersebut sangat dibutuhkan.


2. Elastisitas Silang

Permintaan konsumen terhadap suatu barang tidak hanya tergantung pada harga barang tersebut, tetapi juga pada preferensi konsumen, harga barang subsitusi dan komplementer dan juga pendapatan.
Para ahli ekonomi mencoba mengukur respon/reaksi permintaan terhadap harga yang berhubungan dengan barang tersebut, disebut dengan elastisitas silang (Cross Price Elasticity of demand). Atau dengan kata lain, elastisitas silang adalah koefisien yang membandingkan prosentase perubahan kuantitas suatu barang dengan prosentase perubahan harga satuan barang lain.

Apabila hubungan kedua barang tersebut di atas bersifat komplementer (pelengkap) terhadap barang lain, maka tanda elastisitas silangnya adalah negatif, misalnya kenaikan harga tepung akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap roti. Apabila barang lain tersebut bersifat substitusi (pengganti) maka tanda elastisitas silangnya adalah positif, misalnya kenaikan harga daging ayam akan mengakibatkan kenaikan jumlah permintaan terhadap daging sapi.

3. Elastisitas Pendapatan (The Income Elasticity of Demand)

Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) dari pendapatan konsumen akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perubahan tersebut diukur dengan apa yang disebut elastisitas pendapatan.
Elastisitas pendapatan ini dapat dihitung dengan membagi persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase perubahan pendapatan. Apabila yang terjadi adalah kenaikkan pendapatan yang berakibatkan naiknya jumlah barang yang diminta, maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan barang yang diminta sebut barang normal atau superior.

Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah suatu barang yang diminta, maka tanda elastisitas terhadap barang tersebut adalah negatif dan barang ini disebut dengan barang inferior atau giffen.


Macam-macam biaya(cost) dan pendapatan (revenue) serta pendapatan maksimum dengan pendekatan total, marginal, rata-rata.

1. Pengertian
Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi.
Beban (expense) adalah biaya yang dibebankan (matched) dengan pendapatan (revenue) dalam suatu periode akuntansi.
Pendapatan/Revenue yaitu berapa jumlah pendapatan yang akan diperoleh dengan memproduksi barang tersebut.

2. Macam-macam Biaya (cost)
a. Biaya Pabrikasi :
- Biaya langsung merupakan biaya yang langsung dikeluarkan dalam proses produksi suatu barang.
- Biaya tidak langsung merupakan biaya yang dikeluarkan di luar proses produksi.
b. Biaya Non-pabrikasi :
- Biaya Pemasaran yaitu biaya yang diperlukan untuk memperoleh pesanan dan menyediakan produk bagi pelanggan.
- Biaya Administrasi yaitu biaya yang dibutuhkan untuk mengelola organisasi dan menyediakan dukungan bagi karyawan.

c. Departemen :
- Common Cost (Biaya bersama) yaitu biaya yang berasal dari penggunaan fasilitas atau jasa oleh dua departemen atau lebih.
- Joint Cost (Biaya Gabungan) yaitu biaya yang terjadi dalam proses produksi yang menghasilkan dua atau lebih produk jadi.
d. Periode Akuntansi :
- Capital Expenditure (Belanja Modal) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
- Revenue Expenditure (Pengeluaran Pendapatan) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat pada periode akuntansi yang sama dan dicatat sebagai beban.
e. Volume Produksi :
- Biaya Tetap (FC) : Biaya yang tidak bertambah seiring dengan pertambahan produksi.
- Biaya Variabel (VC) : Biaya yang bertambah seiring dengan pertambahan produksi.
f. Total Biaya (TC), merupakan keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi sampai terciptanya barang.
Rumus : TC = TFC + TVC
- Biaya Perunit (AC) : Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi 1 unit barang jadi.
Rumus : AC = TC / Q, Q = Produk.
- Biaya Marginal (MC) : Tambahan biaya karena menambah 1 unit barang yang diproduksi.
g. Biaya Eksplisit : Biaya yang kelihatan dalam proses produksi.
h. Biaya Implisit : Biaya yang tidak kelihatan dalam proses produksi namun sebenarnya ada dan dikeluarkan.

3. Macam-macam pendapatan
Selain biaya produksi, ada juga Pendapatan/Revenue yaitu jumlah pendapatan yang akan diperoleh dengan memproduksi barang tersebut.
a. Total Revenue (TR) : total pendapatan yang akan diperoleh seorang produsen apabila memproduksi sejumlah unit barang tertentu.
b. Average Revenue (AR) : harga rata-rata unit barang AR=TR/Q.
c. Kuantitas Barang (Q) : total jumlah barang yang diproduksi produsen.




Struktur pasar yang meliputi pasar persaingan sempurna, monopolistic, oligopoly, dan monopoli.


1. Pasar persaingan sempurna
Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain.

Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :
- Jumlah penjual dan pembeli banyak
- Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
- Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
- Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)
- Posisi tawar konsumen kuat
- Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
- Sensitif terhadap perubahan harga
- Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar

2. Monopolistic
Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya.

Sifat-sifat pasar monopolistik :
- Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda
- Mirip dengan pasar persaingan sempurna
- Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda
- Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
- Relatif mudah keluar masuk pasar

3. Oligopoly
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya.

Sifat-sifat pasar oligopoli :
- Harga produk yang dijual relatif sama
- Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
- Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar
- Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain

4. Monopoli
Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau penjual. Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan listrik negara (pln), perusahaan kereta api (perumka), dan lain sebagainya.

Sifat-sifat pasar monopoli :
- Hanya terdapat satu penjual atau produsen
- Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli
- Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk kepentingan hajat hidup orang banyak
- Sangat sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan undang-undang maupun butuh sumber daya yang sulit didapat
- Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan
- Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses.


Pengertian tentang uang, jenis-jenis uang,M1, M2, kartal, giral, dsb.


1. Pengertian
Uang adalah alat pembayaran dan alat tukar yang sah digunakan saat ini. Sebelum ada uang, kita mengenal sistem barter. Namun karena kurang efektif, maka orang mencari alat lain yang lebih efektif.

2. Jenis-jenis uang
- Uang Kartal
Uang kartal adalah uang yang dijadikan sebagai alat transaksi sah dan wajib diterima seluruh masyarakat pada perekonomian. Uang kartal umumnya berbentuk uang kertas dan uang logam yang di Indonesia dibuat oleh Bank Indonesia selaku bank sentral yang diberi hak tunggal mencetak yang / hak oktroi. Uang dilindungi oleh Undang-Undang di mana pelaku pemalsuan uang diancam oleh hukuman denda dan kurungan penjara. Contoh uang kartal seperti uang logam Rp. 100,- uang kertas Rp. 1.000,- dan lain sebagainya.

Uang kartal terbagi atas dua jenis yaitu uang negara dan uang bank.
Uang negara adalah uang yan g dikeluarkan oleh pemerintah dengan ciri-ciri :
• Dikeluarkan oleh pemerintah
• Dijamin dengan undang-undang
• Bertuliskan nama negara yang mengeluarkan
• Ditandatangani oleh menteri keuangan

Namun dengan adanya peraturan baru, maka uang pemerintah dihentikan peredarannya dan diganti dengan uang bank, dengan ciri-ciri :
• Dikeluarkan oleh bank sentral
• Dijamin dengan emas atau valuta asing dan disimpan di bank sentral
• Bertuliskan nama bank sentral negara yang bersangkutan
• Ditandatangani oleh gubernur bank sentral

- Uang Giral
Surat berharga yang dapat diuangkan di bank atau tempat lain yang telah ditunjuk. Definisi lain menyebutkan bahwa uang giral adalah tagihan yang ada di bank umum, yang dapat digunakan sewaktu-waktu sebagai alat pembayaran. Biasanya uang giral digunakan untuk pembayaran dalam jumlah yang sangat besar. Bentuk uang giral dapat berupa cek, giro, atau telegrafic transfer. Karena bukan merupakan alat pembayaran yang sah, maka masyarakat boleh menolak jika ada pembayaran menggunakan uang giral.

Keuntungan menggunakan uang giral adalah :
• Memudahkan pembayaran karena tidak perlu menghitung uang
• Dapat digunakan untuk jumlah yang tidak terbatas, sesuai dengan yang dibutuhkan.
• Lebih aman, karena tidak menggunakan uang tunai sehingga resiko kehilangan uang lebih kecil. Bila uang giral (cek atau bilyet giro) tersebut hilang, dapat segera menghubungi bank yang bersangkutan untuk dilakukan pemblokiran.

- Uang Kuasi
Adalah surat-surat berharga yang dapat dijadikan sebagai alat pembayaran, yang biasanya berupa deposito berjangka, tabungan, dan rekening valuta asing.











Source :
1. http://emperordeva.wordpress.com/
2. http://dodiug.blogspot.com/2010/05/jumat-28-mei-2010-macam-macam-biaya.html
3. http://organisasi.org/
4. http://ekanandapradipta.blogspot.com/
5. http://drfadli.blogdetik.com/
6. http://faizulmubarak.wordpress.com/2009/11/04/bab-iii-konsep-elastisitas-penawaran-dan-permintaan/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar